Icon EQUIP

Novita
Balasan dalam 1 menit

Novita
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami.
6281222849188
×

Novita

Active Now

Novita

Active Now

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit ut aliquam, purus sit

Penerapan ERP pada Perusahaan Consumer Goods yang Wajib Anda Ketahui!

Picture of Marshana Vanina
Penerapan ERP pada Perusahaan Consumer Goods

Fast Moving Consumer Goods (FMCG) adalah bisnis yang dapat tumbuh dengan cepat. Namun, untuk mengembangkan bisnis consumer goods, sistem manajemen yang efektif akan sangat penting. Oleh karena itu, penerapan ERP pada perusahaan consumer goods menjadi kunci keberhasilan dalam industri FMCG. Dengan menerapkan ERP, perusahaan dapat mengelola berbagai proses yang terkait dengan bisnis, mulai dari inventaris hingga manajemen konsumen.

Contoh perusahaan yang menerapkan ERP adalah perusahaan Nestle. Sebagai perusahaan dengan pasar yang sangat luas dan memiliki banyak pesaing di industri ini, perusahaan Nestle seringkali menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola bisnisnya, khususnya dalam proses produksi.Tantangan tersebut dapat mengancam pengoptimalan operasional perusahaan.

Oleh karena itu, salah satu solusi cerdas yang dapat membantu dalam mengatasi tantangan ini adalah mengadopsi teknologi modern seperti software ERP sebagai sistem otomatisasi unggulan. Sebelum itu, simak artikel ini untuk mengenali apa itu consumer goods dan permasalahan apa saja yang sering perusahaan hadapi ketika implementasi ERP, dan juga ketahui manfaatnya. 

Apa itu Consumer Goods?

Consumer goods merujuk pada produk yang digunakan oleh konsumen sebagai tujuan akhir tanpa melalui proses komersial sebelumnya. Sebagai contoh, meliputi pakaian, makanan, dan perhiasan yang dapat langsung konsumen gunakan. Namun, bahan mentah seperti tembaga tidak termasuk ke dalam consumer goods karena membutuhkan pengolahan lebih lanjut. 

Proses produksi barang konsumsi melibatkan transformasi bahan mentah menjadi produk setengah jadi, yang kemudian siap untuk dikonsumsi atau digunakan. Secara ekonomi, consumer goods diklasifikasikan sebagai barang tahan lama (durable goods), barang tidak tahan lama (undurable goods), dan layanan atau jasa (services). Barang-barang dalam kategori consumer goods umumnya dibeli untuk keperluan rumah tangga, keperluan profesional, rekreasi, atau penggunaan pribadi.

Industri consumer goods yang sedang berkembang dianggap memiliki tingkat pertumbuhan yang positif. Di Indonesia, terdapat beberapa perusahaan barang konsumsi yang terkenal dan terkemuka. Berikut ini adalah beberapa contoh perusahaan consumer goods di Indonesia: Wings group, Indofood, Unilever, Nestle, Kapal Api, dan masih banyak lainnya.

4 Kendala Penerapan ERP pada Perusahaan Consumer Goods

Penerapan ERP pada Perusahaan Consumer Goods

Perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di Indonesia seringkali menghadapi berbagai masalah internal yang dapat berdampak fatal dan menyebabkan kerugian yang besar. Oleh karena itu, penting bagi setiap pelaku usaha FMCG untuk memperhatikan masalah yang sering terjadi dalam sektor ini. Berikut ini adalah 4 kendala yang sering terjadi dalam penerapan ERP pada perusahaan consumer goods:

1. Masalah dalam perawatan dan peralatan produksi

Sebagai salah satu perusahaan barang konsumsi cepat habis, perusahaan consumer goods ini menghadapi tantangan dalam menjalankan proses produksi yang kompleks dan membutuhkan peralatan serta perawatan yang memadai. Tetapi, seringkali terjadi masalah yang mengganggu proses produksi dan kinerja perusahaan. Beberapa masalah yang umum terjadi meliputi kerusakan mesin, beban kerja yang berlebihan, dan kurangnya pemeliharaan rutin.

Selain itu, penggunaan peralatan produksi yang tidak optimal juga dapat menyulitkan upaya perusahaan dalam mengoptimalkan proses produksi. Masalah-masalah ini memberikan dampak negatif bagi perusahaan consumer goods, termasuk penurunan produksi, peningkatan biaya perawatan, dan berpotensi mempengaruhi kualitas produk yang perusahaan hasilkan.

2. Administrasi karyawan yang kurang terkontrol

Dalam industri manufaktur, termasuk di dalamnya industri barang konsumsi cepat habis Fast Moving Consumer Goods (FMCG), keberhasilan perusahaan sangat bergantung pada efisiensi manajemen administrasi karyawan. Karena memiliki banyak karyawan yang bekerja di berbagai departemen dan level, memerlukan sistem administrasi yang terstruktur. 

Tanpa sistem yang tepat, administrasi karyawan dapat menjadi berantakan dan berdampak negatif terhadap produktivitas dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Ketika administrasi karyawan tidak terkontrol dengan baik, masalah-masalah seperti penundaan dalam penggajian, keterlambatan absen, dan bahkan potensi kesalahan penghitungan gaji dapat muncul. 

Selain itu, tanpa adanya sistem yang jelas untuk memantau absensi dan produktivitas karyawan, manajer produksi akan menghadapi kesulitan dalam melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dalam industri manufaktur, termasuk FMCG, untuk memiliki sistem administrasi karyawan yang efektif guna menjaga efisiensi dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

3. Manajemen operasional yang kurang optimal

Kendala yang selanjutnya adalah  manajemen operasional yang belum optimal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya struktur dalam proses bisnis, kekurangan pengawasan terhadap aktivitas produksi, dan kurangnya koordinasi antara departemen yang terlibat. 

Perusahaan juga menghadapi kesulitan dalam mengatur jadwal produksi, mengelola inventaris, dan manajemen persediaan bahan baku. Di sisi lain, Masalah dalam manajemen operasional dapat berdampak negatif pada efisiensi dan efektivitas produksi. Akibatnya, dapat menurunkan kualitas produk dan meningkatkan biaya produksi. 

Selain itu, kurangnya pengawasan dan koordinasi antara departemen dalam proses produksi dapat menyebabkan terjadinya kesalahan, kelebihan persediaan, atau bahkan kekurangan stok yang berpotensi merugikan perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan consumer goods untuk menggunakan sistem ERP manufaktur guna mengatasi tantangan ini dan mencapai tingkat efisiensi yang lebih baik.

4. Kurangnya transparansi dalam bisnis

Kendala terakhir, adalah kurangnya transparansi dalam bisnis. Hal ini terutama terkait dengan manajemen persediaan. Di mana kurangnya transparansi dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam memperkirakan stok bahan baku dan barang jadi. Akibatnya, perusahaan mungkin mengalami kerugian karena harus mengeluarkan biaya tambahan. Hal ini juga dapat menanggung biaya yang timbul akibat terlalu banyaknya stok yang tidak terpakai.

Selain itu, kurangnya transparansi juga berdampak pada pengambilan keputusan manajemen. Tanpa adanya data yang akurat dan transparan, perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam menentukan strategi yang tepat. Hal ini untuk mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan keuntungan.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk meningkatkan transparansi dalam bisnis mereka. Terutama dalam hal manajemen persediaan, guna menghindari kerugian dan memaksimalkan potensi keuntungan.

4 Manfaat Penerapan ERP pada Perusahaan Consumer Goods

Penerapan ERP pada Perusahaan Consumer Goods

Penerapan sistem ERP pada perusahaan consumer goods menjadi suatu kebutuhan yang krusial. Dalam dunia bisnis yang kompetitif saat ini, industri ini perlu memanfaatkan teknologi dan sistem yang tepat untuk mencapai efisiensi operasional dan keunggulan kompetitif. Berikut adalah empat manfaat utama yang diperoleh melalui penerapan ERP pada perusahaan consumer goods.

1. Mengoptimalkan manajemen aset dan inventaris

Untuk mencapai kinerja yang optimal, manajemen aset dan inventaris memainkan peran kunci dalam suatu perusahaan. Terutama bagi perusahaan dengan operasional yang kompleks, seperti perusahaan manufaktur atau jasa logistik. Maka itu, pentingnya pengelolaan aset dan inventaris yang efektif tidak bisa diabaikan.  

Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengurangi biaya operasional. Salah satu komponen penting dalam sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang berfokus pada manajemen aset dan inventaris adalah Asset Management System (AMS). 

Terlebih lagi, Fitur AMS ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola aset dan inventaris secara terpusat dan terintegrasi. Dengan begitu, memberikan kemudahan dalam pengelolaan serta meminimalkan risiko yang terkait. Melalui fitur AMS, perusahaan dapat memantau informasi aset secara real-time, agar bisa mempermudah pengambilan keputusan terkait pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian aset yang rusak.

2. Penerapan ERP pada perusahaan consumer goods dapat menyederhanakan proses pengelolaan karyawan

Dalam dunia bisnis, pengelolaan karyawan merupakan aspek yang penting namun juga kompleks. Untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pengelolaan karyawan, perusahaan dapat mengadopsi sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Salah satu keuntungan dari penerapan ERP dalam bisnis adalah kemudahan dalam pengelolaan karyawan.

Dengan memanfaatkan fitur Human Resource Management (HRM) yang terintegrasi dalam sistem ERP, perusahaan dapat mengoptimalkan pengelolaan data karyawan, seperti data pribadi, informasi pekerjaan, dan penggajian. 

Selain itu, sistem HRM juga memungkinkan pemantauan kinerja karyawan sehingga perusahaan dapat melakukan evaluasi secara efektif. Dengan demikian, perusahaan dapat memaksimalkan produktivitas dan efektivitas dalam pengelolaan sumber daya manusia.

3. Penerapan ERP pada perusahaan consumer goods dapat Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan

Manfaat penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) pada perusahaan consumer goods lainnya adalah mengoptimalkan efisiensi proses operasional perusahaan sangatlah signifikan. Dengan menggabungkan berbagai fungsi bisnis menjadi satu sistem, ERP memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengelola proses bisnis secara keseluruhan dengan efisien. ERP dapat membantu dalam hal manajemen persediaan, pengiriman dan pengadaan, dan proyek.

Selain itu, program ERP juga dapat mempercepat proses bisnis, mengurangi biaya, dan meningkatkan akurasi data. Dengan fitur otomatisasi dan integrasi antar modul ERP dalam sistem, perusahaan dapat menghindari duplikasi dan mengurangi kesalahan manusia dalam menginput data. Dengan demikian, perusahaan dapat fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti inovasi produk dan peningkatan kualitas layanan pelanggan.

4. Penerapan ERP pada perusahaan consumer goods dapat menciptakan transparansi audit internal perusahaan

Dengan menerapkan sistem terintegrasi melalui ERP pada perusahaan consumer goods, seperti Nestle, akses informasi menjadi lebih mudah bagi semua pihak, termasuk tim audit internal. Dalam hal ini, tindakan audit dapat dilakukan secara faktual, mempermudah proses audit dan mengurangi risiko kesalahan manusia. Sistem ERP juga memungkinkan pemantauan dan pengendalian aktivitas bisnis perusahaan selama proses audit internal.

Tim audit internal dapat dengan efisien melacak transaksi bisnis, mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian khusus, dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko pelanggaran kebijakan. Dengan kata lain, penerapan ERP dapat memperkuat kontrol internal perusahaan dan meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap bisnis perusahaan.

Total ERP Sebagai Solusi Otomatisasi Penerapan ERP pada Perusahaan Consumer Goods

Penerapan ERP pada Perusahaan Consumer Goods

Dengan menerapkan sistem ERP dari Total, teknologi ini memberikan kemudahan bagi bisnis FMCG dalam mengawasi seluruh proses manajemen bisnis. Software ERP dari Total mengintegrasikan data dalam satu sistem, memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi dan analisis yang lebih tepat dan akurat. 

Selain itu, proses bisnis FMCG dapat diotomatisasi melalui ERP, memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan strategi bisnis dengan cepat dan tepat guna mendorong pertumbuhan perusahaan. Dengan kata lain, Total ERP akan membantu bisnis FMCG Anda dapat mengurangi human-error, mempercepat proses bisnis, dan meningkatkan akurasi data. 

Terlebih lagi, sistem ini juga memberikan akses yang mudah bagi tim audit internal untuk melakukan pemeriksaan secara real-time, meningkatkan manajemen operasional, dan meminimalisir risiko pelanggaran kebijakan. Sebagai solusi terpercaya, Total ERP memberikan kepercayaan dan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan FMCG dalam menghadapi persaingan yang kompetitif. 

Kesimpulan

Di era bisnis digital yang semakin kompetitif, implementasi ERP (Enterprise Resource Planning) pada perusahaan consumer goods menjadi hal yang penting bagi perusahaan ketahui dan pertimbangkan. Selain itu, tersedia beberapa manfaat ERP yang signifikan bagi perusahaan consumer goods, seperti mengoptimalkan manajemen aset dan inventaris, pengelolaan karyawan dan sebagainya. 

Dengan software ERP dari Total yang terintegrasi, perusahaan consumer goods dapat mengawasi dan mengelola bisnis dengan efektif dan efisien. Tidak hanya itu, Total ERP juga menyediakan fitur seperti fungsi dalam satu modul, sehingga hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis. Anda dapat mempelajari lebih lanjut terkait solusi dan konsultasikan dengan kami untuk dapatkan banyak keuntungan dengan menerapkan Total ERP. Jadwalkan demo gratis sekarang juga!

Picture of Marshana Vanina
Marshana Vanina

Artikel Terkait

Cari Software ERP Ideal untuk Bisnis Anda? Temukan di Sini

Cari Software ERP Ideal untuk Bisnis Anda? Temukan di Sini Lihat Skema Harga

Artikel Terkait

Akselerasi Bisnis Anda Ke Level Berikutnya!

Telah Dipercaya Oleh

Sebentar! Apakah Anda Mau Coba Demo Gratisnya? Cukup isi Form Dibawah ini