Icon EQUIP

Novita
Balasan dalam 1 menit

Novita
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami.
6281222849188
×

Novita

Active Now

Novita

Active Now

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit ut aliquam, purus sit

FIFO, LIFO, FEFO: Mana yang Tepat Untuk Bisnis Anda?

Picture of Ginta Anathia
fifo

Masalah inventory management seringkali melibatkan pengelolaan aliran barang yang kompleks, dan metode FIFO, LIFO, serta FEFO dapat membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam mengatur stok produk.

Lalu, bagaimana caranya? Dan manakah metode yang paling bagus untuk Anda terapkan dalam pengelolaan inventaris barang? Simak artikel berikut!

Apa Itu Inventory Management?

Inventory management adalah proses pengendalian, pengawasan, dan pengelolaan persediaan dan stok barang yang merupakan aset non-kapital.

Bagi pelaku usaha, terutama yang bergerak di bidang produksi, penerapan manajemen ini menjadi krusial untuk kelancaran bisnis mereka.

Manajemen persediaan ini bertujuan untuk mengawasi pergerakan stok barang mulai dari proses pembelian, penyimpanan di gudang, hingga sampai pada titik penjualan.

Pencatatan yang teliti mengenai aliran barang sangat penting untuk menghindari kesalahan fatal yang dapat berdampak buruk bagi perusahaan.

Manfaat utama dari manajemen persediaan adalah untuk mengantisipasi masalah keterlambatan atau kehabisan stok barang, terutama jika stok tersebut sulit dicari di pasaran.

Mengelola stok dalam perusahaan membutuhkan pendekatan yang kompleks, strategis, dan sistematis, terutama bagi organisasi atau perusahaan yang besar.

Ketelitian dan strategi tentunya Anda perlukan dalam menentukan masa pakai barang berdasarkan tanggal kedaluwarsa.

Tujuannya adalah untuk menghindari penumpukan stok yang sudah tidak layak dijual, didistribusikan, atau dijadikan bahan baku dalam produksi produk jadi.

Oleh karena itu, penting bagi pemilik bisnis untuk memahami metode pengelolaan stok atau persediaan yang Anda simpan dalam gudang barang.

Setiap bisnis memiliki metode manajemen persediaan yang berbeda-beda.

Pengelolaan barang dengan metode yang tepat sangat berpengaruh terhadap kualitas stok barang, hasil produk, dan citra perusahaan.

Beberapa macam metode pengelolaan barang antara lain adalah metode FIFO (First In First Out), metode LIFO (Last In First Out), dan metode FEFO (First Expired First Out).

Metode FIFO

fifo

Definisi FIFO

Metode First In First Out atau FIFO adalah suatu pendekatan dalam manajemen persediaan yang mengatur penggunaan stok barang di gudang berdasarkan urutan waktu masuknya.

Dalam metode ini, stok yang pertama kali masuk ke dalam gudang akan menjadi prioritas utama yang dikeluarkan.

Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa persediaan yang tiba pertama kali segera kita gunakan atau kita jual sehingga mencegah kerusakan akibat penyimpanan yang terlalu lama.

Metode FIFO sering kita anggap sederhana karena sesuai dengan aliran fisik stok barang dalam gudang.

Selain itu, metode ini juga kita gunakan untuk menetapkan harga pokok penjualan (HPP), dengan asumsi bahwa produk yang terjual adalah stok barang yang paling lama berada dalam inventaris perusahaan.

Dengan prinsip ini, biaya masuk stok barang kita anggap sama dengan hasil penjualan dari stok barang yang pertama kali masuk.

Metode First In First Out ini cocok untuk berbagai jenis perusahaan, terutama dalam sektor makanan dan minuman (FnB), obat-obatan, dan produk dengan masa kadaluarsa.

Berbagai bisnis seperti retail, toko makanan, kue, minimarket, dan sektor lainnya menerapkan metode FIFO untuk produk dengan masa kadaluarsa yang pendek dan harus dijual dengan cepat.

Dengan kata lain, dalam dunia pergudangan prinsip FIFO menjadi bagian penting dari standar operasional prosedur (SOP).

Namun, implementasi First In First Out memerlukan manajemen yang efisien dan yang melakukan adalah para ahli yang terlatih.

Selain itu, metode FIFO juga berpengaruh pada tata letak barang di dalam gudang.

Biasanya, kita menggunakan dua pintu terpisah, satu untuk barang masuk dan satu lagi untuk barang keluar, untuk memudahkan penerapan urutan FIFO.

Kelebihan FIFO

Metode FIFO memiliki beberapa kelebihan yang sangat berarti dalam pengelolaan bisnis.

Pertama-tama, proses pencatatan laporan barang sesuai dengan stok barang yang ada di dalam gudang, menjadikan informasi yang tercatat sangat akurat dan sesuai dengan keadaan aktual di lapangan.

Kelebihan lainnya adalah kemampuan metode tersebut untuk menghasilkan HPP (harga pokok penjualan) yang relatif rendah.

Hal ini berarti biaya produksi yang kita keluarkan untuk penjualan barang adalah yang paling rendah di antara barang-barang yang tersedia dalam stok.

Selain itu, metode ini juga dapat meningkatkan laba kotor yang lebih tinggi karena harga pokok penjualan yang rendah.

Perlu Anda ketahui juga bahwa metode FIFO dianggap lebih menguntungkan, logis, dan terpercaya dalam sistem bisnis terkait penyediaan barang.

Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk Anda implementasikan dalam mengatur persediaan barang.

Selain itu, metode ini juga membantu menekan risiko kerusakan atau penurunan kualitas barang karena barang yang lebih lama kita jual lebih dulu, yang mengurangi kemungkinan kerusakan atau kepudaran.

Penerapan First In First Out juga terbilang lebih mudah kita pahami, sehingga karyawan atau pelaku bisnis dapat dengan cepat memahami cara kerjanya tanpa kesulitan.

Terakhir, penggunaan FIFO dalam laporan keuangan cenderung sulit untuk dimanipulasi, karena pengeluaran untuk penjualan dihitung berdasarkan harga barang yang lebih lama.

Hal ini tentunya mengurangi potensi manipulasi laporan keuangan.

Secara keseluruhan, metode ini memberikan sejumlah kelebihan yang berarti dalam pengelolaan persediaan dan laporan keuangan bisnis, dan menjadi pilihan yang efektif untuk meningkatkan kinerja bisnis Anda.

Kekurangan FIFO

Dalam penggunaan metode First In First Out, terdapat beberapa kekurangan yang perlu Anda perhatikan.

Pertama, penerapan metode ini dapat menyebabkan pembayaran beban pajak perusahaan kepada pemerintah menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan metode akuntansi lainnya.

Lalu meskipun metode FIFO dapat menghasilkan laba yang menguntungkan, namun perhitungan dan pendapatan laba tersebut cenderung kurang akurat.

Selain itu, terdapat perbedaan yang signifikan antara modal yang digunakan untuk produksi dengan laba yang dihasilkan, yang dapat mempengaruhi keseimbangan keuangan perusahaan.

Oleh karena itu, sebelum mengadopsi metode ini, Anda perlu mempertimbangkan secara matang mengenai konsekuensi dan keterbatasannya dalam konteks keuangan perusahaan.

Contoh Penerapan FIFO

Sebuah contoh penerapan metode FIFO dapat kita temukan dalam perusahaan makanan, seperti dalam penjualan roti.

Seperti yang kita ketahui, produk roti memiliki masa kadaluarsa yang cukup singkat.

Oleh karena itu, perusahaan biasanya menggunakan metode First In First Out untuk mencatat dan mengatur persediaan roti mereka.

Dengan menerapkan metode ini, roti yang pertama kali masuk ke gudang atau rak penjualan akan menjadi prioritas utama untuk dijual lebih dulu.

Jadi, roti yang memiliki masa kadaluarsa paling dekat akan dijual lebih dahulu sebelum roti dengan masa kadaluarsa yang lebih lama.

Pendekatan ini membantu memastikan bahwa roti yang lebih lama di gudang akan tetap beredar, dan yang terjual kepada pelanggan adalah roti yang masih segar dan dalam kondisi yang baik.

Contoh penerapan ini menunjukkan betapa pentingnya manajemen persediaan yang efisien dalam industri makanan, terutama ketika berurusan dengan produk yang memiliki masa simpan terbatas.

Dengan metode First In First Out, perusahaan makanan dapat mengurangi pemborosan dan memastikan kepuasan pelanggan dengan menyajikan produk yang segar dan berkualitas tinggi.

Metode LIFO

fifo

Definisi LIFO

Metode LIFO adalah salah satu metode pencatatan barang yang berkebalikan dengan metode FIFO.

LIFO merupakan singkatan dari Last In First Out, yang berarti barang yang terakhir masuk akan kita jual lebih dulu sebelum barang yang sudah ada sejak lebih awal.

Dengan kata lain, barang yang terakhir masuk ke gudang akan menjadi prioritas untuk keluar dan kita jual lebih dahulu sebelum barang-barang yang sudah ada sebelumnya.

Metode LIFO ini sering kita gunakan dalam pengelolaan persediaan untuk memanfaatkan suatu momentum untuk mencapai keuntungan yang lebih besar.

Namun perlu Anda ingat bahwa penerapan metode LIFO bisa Anda sesuaikan dengan kebijakan perusahaan dan dapat berubah sesuai kondisi pasar dan aspek lainnya.

Kelebihan LIFO

Metode Last In First Out memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan yang menarik dalam pengelolaan stok barang.

Pertama, dengan menerapkan LIFO, proses penataan barang dalam penyimpanan menjadi lebih mudah dan efisien.

Lalu, barang terakhir yang masuk menjadi yang pertama keluar sehingga memudahkan Anda dalam mengatur rotasi barang dan menjaga kualitas produk.

Penggunaan metode LIFO ini juga dapat mengoptimalkan pengeluaran pajak perusahaan.

Ketika terjadi inflasi, LIFO dapat mengurangi laba yang dilaporkan, sehingga pajak yang harus dibayar pun akan lebih rendah.

Keuntungan lainnya adalah metode ini memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan tren saat itu juga.

Hal tersebut dapat meningkatkan peluang untuk memperoleh laba penjualan yang lebih besar.

Selain itu, LIFO juga memudahkan perbandingan antara biaya produksi dengan pendapatan yang Anda hasilkan.

Maka dari itu dengan berbagai keunggulannya, metode Last In First Out menjadi pilihan strategis bagi pemilik usaha untuk mengoptimalkan pengelolaan stok dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.

Kekurangan LIFO

Metode LIFO atau Last In First Out memiliki beberapa kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan.

Pertama-tama, proses pencatatan barang menjadi lebih rumit karena metode ini bertentangan dengan aliran keluar masuk persediaan penyimpanan barang.

Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengelola catatan persediaan dengan akurat.

Selain itu, penerapan LIFO cenderung lebih kompleks sehingga biaya pembukuan yang Anda butuhkan juga meningkat.

Terakhir, meskipun metode ini dapat memberikan laba dari penjualan, laba yang dihasilkan cenderung relatif rendah dibandingkan dengan metode akuntansi lainnya.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menggunakan metode LIFO, Anda perlu mempertimbangkan dengan cermat kekurangan-kekurangan yang ada.

Dengan begitu, Anda dapat menghindari potensi masalah dalam manajemen persediaan dan keuangan perusahaan.

Contoh Penerapan LIFO

Salah satu contoh penerapan prinsip Last In First Out (LIFO) adalah pada industri penjualan baju.

Namun, prinsip ini juga kita gunakan dalam usaha penjualan barang elektronik dan buku.

Secara keseluruhan, prinsip LIFO berarti bahwa barang terakhir yang masuk ke dalam stok akan menjadi barang pertama yang kita jual.

Dalam industri penjualan baju, prinsip ini bisa kita manfaatkan ketika ada tren atau gaya tertentu yang sedang populer.

Meskipun barang-barang yang masuk ke stok merupakan yang terbaru, termasuk yang mengikuti tren tersebut, yang kita jual lebih dulu adalah baju-baju yang baru masuk tersebut.

Mengapa? Karena permintaan pasar sedang tinggi.

Dengan demikian, pelaku usaha penjualan baju dapat meningkatkan keuntungan dengan menjual barang yang sedang tren tersebut lebih dahulu.

Namun, untuk barang-barang yang tidak lagi tren atau diminati oleh pasar, prinsip LIFO juga memberikan manfaat.

Barang-barang tersebut dapat kita simpan kembali di gudang dan kita jual kembali ketika tren yang sesuai muncul kembali.

Dengan mengikuti prinsip ini, usaha penjualan baju tersebut dapat mengoptimalkan manajemen stok dan menghindari akumulasi barang yang tidak terjual.

Penggunaan prinsip Last In First Out memungkinkan pelaku usaha untuk mengatur stok dengan lebih efisien dan mengikuti perubahan permintaan pasar, sehingga dapat meningkatkan efektivitas operasional dan keuntungan.

Metode FEFO

fifo

Definisi FEFO

FEFO (First Expired First Out) adalah suatu metode pengelolaan barang atau inventory management yang mengacu pada penggunaan barang dengan masa kadaluarsa paling dekat terlebih dahulu.

Dalam metode ini, barang yang mendekati tanggal kadaluarsa akan kita utamakan untuk kita jual atau kita gunakan lebih awal.

Penggunaan metode FEFO memungkinkan para pemilik usaha, terutama perusahaan makanan, FMCG (Fast-Moving Consumer Goods), farmasi, dan sejenisnya, untuk menghindari penyimpanan stok yang hampir kadaluarsa terlalu lama.

Hal ini dapat mengurangi potensi kerugian dan memanfaatkan persediaan secara lebih efektif.

Dalam penerapan FEFO, barang-barang baru yang memiliki masa kadaluarsa dekat akan kita dahulukan untuk keluar dari gudang sebelum barang dengan masa kadaluarsa yang lebih jauh.

Namun, perbedaannya dengan metode FIFO (First In First Out) terletak pada prioritas keluarnya barang.

Jadi, FEFO memprioritaskan barang dengan masa kadaluarsa mendekati, sedangkan FIFO berfokus pada barang yang pertama masuk ke gudang untuk dikeluarkan lebih dulu.

Kelebihan FEFO

Dalam konteks bisnis, metode First Expired First Out memiliki beberapa keunggulan yang patut Anda perhatikan, salah satunya adalah kemampuannya dalam mengurangi potensi kerugian perusahaan.

Dengan menerapkan metode ini, perusahaan dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya kerugian akibat penjualan yang tidak sesuai dengan target atau harapan.

Selain itu, kelebihan lain dari FEFO adalah kemampuannya dalam mengurangi penyimpanan stok produk yang sudah melewati masa kadaluarsa.

Dengan sistem ini, produk yang memiliki masa kedaluwarsa mendekati akan kita jual lebih dahulu, sehingga risiko produk kadaluarsa dapat kita minimalkan.

Metode FEFO ini memang terkenal sebagai pendekatan yang paling efisien dalam mengurangi potensi kerugian dan risiko perusahaan.

Dengan mengutamakan penjualan produk yang akan segera kadaluarsa, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan memastikan kualitas produk yang lebih baik kepada konsumen.

Kekurangan FEFO

Kekurangan dari metode FEFO yang pertama adalah metode ini memakan waktu lebih banyak.

Hal ini dikarenakan setiap harinya harus mencari produk dengan masa kadaluarsa paling cepat di antara ratusan atau ribuan produk yang akan dijual.

Selain itu, penerapan metode First Expired First Out pada pencatatan stok barang memerlukan lebih dari satu orang pekerja.

Contoh Penerapan FEFO

Contoh penerapan metode FEFO sebagai sistem pencatatan barang dapat kita temukan dalam industri farmasi dan penjualan makanan serta minuman.

Dalam industri farmasi, metode First Expired First Out ini kita gunakan secara luas untuk memastikan obat-obatan yang dekat dengan tanggal kadaluarsa kita gunakan lebih dulu.

Dengan begitu, kita dapat mengurangi risiko pemborosan dan penjualan produk yang tidak layak konsumsi.

Sama halnya dengan perusahaan yang menjual makanan dan minuman juga menerapkan sistem pencatatan barang dengan metode FEFO.

Metode ini sesuai dan mudah kita terapkan dalam mengelola persediaan makanan dan minuman.

Dengan demikian, penerapan First Expired First Out menjadi penting bagi perusahaan-perusahaan untuk menjaga kualitas produk, efisiensi, dan kepuasan pelanggan.

Metode Manakah yang Paling Tepat untuk Bisnis Anda?

Dalam mengelola inventaris, memilih metode yang tepat menjadi hal penting bagi keberhasilan bisnis Anda.

Tiga metode yang umum kita gunakan adalah FIFO (First In First Out), LIFO (Last In First Out), dan FEFO (First Expired First Out).

Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.

Maka dari itu, pilihan yang Anda buat akan sangat mempengaruhi efisiensi dan akurasi pengelolaan inventaris Anda.

Namun Anda tidak perlu khawatir karena pemahaman yang mendalam mengenai masing-masing metode ini akan membantu Anda mengoptimalkan aliran barang, mengurangi potensi kerugian, dan meningkatkan layanan pelanggan.

Dengan mempertimbangkan kebutuhan bisnis Anda, Anda dapat memilih metode inventory management yang paling sesuai dan memberikan manfaat terbesar bagi pertumbuhan dan kesuksesan bisnis Anda.

Anda juga dapat lebih memaksimalkan penerapan metode manajemen barang Anda dengan menggunakan inventory management software.

Dengan perangkat lunak tersebut, Anda dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan akurasi dalam pengelolaan inventaris untuk bisnis Anda.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas mengenai tiga metode inventory management, yaitu FIFO, LIFO, dan FEFO. Masing-masing metode ini memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri dalam mengatur stok barang. Metode FIFO mengutamakan barang yang pertama masuk untuk dijual lebih dulu, sedangkan LIFO menggunakan pendekatan sebaliknya. Sementara itu, metode FEFO memprioritaskan penggunaan barang dengan masa kadaluarsa mendekati.

Pemilihan metode yang tepat sangat penting dalam memastikan efisiensi dan akurasi pengelolaan inventaris serta mengurangi potensi kerugian. Maka dari itu, dalam menentukan metode yang cocok untuk bisnis Anda, perlu mempertimbangkan beberapa hal.

Hal-hal yang harus Anda pertimbangkan adalah jenis bisnis, jenis produk, dan kebutuhan khusus perusahaan Anda. Anda juga dapat memanfaatkan perangkat lunak inventory management seperti software inventory milik Total ERP untuk meningkatkan efektivitas dan akurasi dalam mengatur stok barang. Raih keungulan bisnis Anda dengan software dari Total ERP dengan demo gratis sekarang!

Picture of Ginta Anathia
Ginta Anathia

Artikel Terkait

Cari Software ERP Ideal untuk Bisnis Anda? Temukan di Sini

Cari Software ERP Ideal untuk Bisnis Anda? Temukan di Sini Lihat Skema Harga

Artikel Terkait

Akselerasi Bisnis Anda Ke Level Berikutnya!

Telah Dipercaya Oleh

Sebentar! Apakah Anda Mau Coba Demo Gratisnya? Cukup isi Form Dibawah ini