Apakah Anda tahu, 65% perusahaan manufaktur merugi karena pencatatan biaya produksi yang salah? Statistik ini menggarisbawahi betapa pentingnya akuntansi yang baik dalam industri manufaktur. Kesalahan dalam pencatatan biaya produksi dapat mengakibatkan keputusan bisnis yang kurang tepat, penurunan profitabilitas, dan pada akhirnya, kerugian yang signifikan bagi perusahaan.
Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai apa itu akuntansi di perusahaan manufaktur termasuk software akuntansi untuk industri manufaktur dan perbedaannya dengan akuntansi umum.
Apa itu Akuntansi Manufaktur?
Akuntansi manufaktur adalah cara untuk mencatat biaya produksi dengan teliti. Ini adalah sistem yang membantu perusahaan manufaktur melacak biaya mereka dengan baik. Dengan begitu, aspek keuangan proses manufaktur dapat terdokumentasikan dengan baik.
Akuntansi manufaktur penting karena memberikan analisa tentang biaya produksi. Analisis ini membantu meningkatkan efisiensi dan membuat keputusan yang lebih tepat. Dengan sistem akuntansi yang baik, risiko finansial bisa diminimalisir.
Sistem akuntansi manufaktur juga membantu memantau transaksi keuangan lebih efisien. Ini membantu menjaga stabilitas keuangan dan meningkatkan keuntungan jangka panjang. Menguasai akuntansi manufaktur adalah kunci sukses di industri tersebut.
Jika Anda tertarik mencoba gratis sistem akuntansi untuk industri manufaktur Anda, Klik gambar dibawah ini!
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Siklus akuntansi perusahaan manufaktur adalah serangkaian langkah. Dimulai dari mengenali transaksi hingga menghasilkan laporan keuangan. Langkah-langkah ini bertujuan memastikan catatan keuangan akurat dan relevan.
1, Identifikasi Transaksi
Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengenali dan mengidentifikasi transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Untuk perusahaan manufaktur, ini mencakup transaksi pembelian bahan baku, produksi barang, hingga penjualan produk jadi. Setiap aktivitas yang mempengaruhi keuangan perusahaan harus diidentifikasi dengan jelas untuk memastikan pencatatan yang akurat.
2, Pencatatan Transaksi
Setelah transaksi diidentifikasi, langkah berikutnya adalah mencatat transaksi tersebut dalam jurnal umum. Proses ini disebut penjurnalan, di mana setiap transaksi dicatat secara rinci, mencakup tanggal transaksi, akun yang terpengaruh, dan jumlah yang didebet atau dikredit. Penjurnalan yang tepat memastikan bahwa semua transaksi dicatat secara kronologis dan akurat.
3. Analisis dan Klasifikasi Transaksi
Setelah transaksi dicatat, langkah selanjutnya adalah menganalisis dan mengklasifikasikan transaksi tersebut ke dalam kategori yang sesuai. Hal ini membantu dalam penyusunan laporan keuangan yang mudah dipahami oleh pengguna. Misalnya, transaksi pembelian bahan baku diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku, sementara penjualan produk jadi diklasifikasikan sebagai pendapatan.
4.Pencatatan Persediaan
Pencatatan persediaan adalah langkah penting dalam siklus akuntansi perusahaan manufaktur. Ini mencakup pencatatan perubahan persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Menentukan nilai akhir persediaan sangat penting untuk menghitung biaya produksi dan menentukan laba kotor perusahaan.
5. Pencatatan Biaya Produksi
Biaya produksi meliputi bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Semua biaya ini harus dicatat dengan akurat untuk mengetahui total biaya produksi. Pencatatan biaya produksi yang tepat membantu perusahaan dalam menentukan harga jual produk dan mengevaluasi efisiensi produksi.
6. Pencatatan Penjualan
Pencatatan penjualan barang jadi mencerminkan pendapatan perusahaan dari kegiatan operasionalnya. Setiap transaksi penjualan harus dicatat dengan detail, mencakup tanggal penjualan, jumlah barang yang terjual, dan harga jual. Ini penting untuk menentukan total pendapatan dan menghitung laba bersih perusahaan.
7. Pencatatan Beban
Perusahaan manufaktur juga mencatat berbagai beban, seperti biaya listrik, gaji karyawan, dan beban operasional lainnya. Pencatatan beban ini diperhitungkan untuk menentukan laba bersih perusahaan. Beban yang dicatat dengan akurat membantu dalam evaluasi kinerja keuangan perusahaan.
8. Penyesuaian Akhir Tahun
Pada akhir periode akuntansi, dilakukan penyesuaian untuk mengakui pendapatan dan beban yang belum tercatat. Penyesuaian ini penting untuk memastikan keakuratan laporan keuangan. Misalnya, penyesuaian untuk beban yang masih harus dibayar atau pendapatan yang masih harus diterima.
9. Penutupan Buku
Tahap penutupan buku mencakup menutup semua akun sementara, seperti akun pendapatan dan beban. Saldo akun nominal dipindahkan ke akun laba ditahan, sebagai persiapan sebelum penyusunan laporan keuangan. Ini langkah penting untuk memastikan bahwa akun-akun tersebut siap digunakan untuk periode akuntansi berikutnya.
10. Penyusunan Laporan Keuangan
Setelah buku ditutup, perusahaan menyusun laporan keuangan, termasuk laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Laporan keuangan ini mencerminkan kinerja keuangan perusahaan selama periode akuntansi dan memberikan informasi penting bagi pemangku kepentingan.
11. Analisis dan Pengambilan Keputusan
Langkah terakhir adalah menganalisis laporan keuangan. Dari analisis ini, manajemen dapat mengambil keputusan strategis untuk masa depan perusahaan. Analisis keuangan membantu dalam mengevaluasi kinerja, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan merencanakan strategi bisnis ke depan.
Apabila Anda tertarik, mengoptimalkan proses akuntansi pada industri manufaktur Anda, ketahui rincian harga yang harus Anda keluarkan melalui gambar dibawah ini.
Perbedaan Akuntansi Manufaktur dengan Akuntansi Umum
Akuntansi manufaktur memiliki perbedaan signifikan dengan akuntansi umum. Dalam akuntansi manufaktur, pencatatan biaya produksi dan stok bahan baku sangat penting, serta proses pencatatan dan pengukuran kinerja yang lebih rumit.
1. Persediaan dan Biaya Bahan Baku
Di akuntansi manufaktur, pencatatan persediaan dan biaya bahan baku dilakukan secara rinci dan detail. Persediaan terdiri dari bahan baku, produk dalam proses (Work in Process atau WIP), dan barang jadi. Ini berbeda dengan akuntansi umum yang biasanya mencatat persediaan dengan cara yang lebih sederhana, tanpa memerlukan rincian mendalam seperti yang dibutuhkan dalam manufaktur.
2. Biaya Produksi
Salah satu perbedaan utama antara akuntansi manufaktur dan akuntansi umum adalah pada biaya produksi. Akuntansi manufaktur mencakup biaya bahan mentah, upah pekerja, dan biaya overhead pabrik, yang semuanya terkait langsung dengan proses produksi barang. Sebaliknya, akuntansi umum lebih fokus pada biaya harian yang tidak selalu berhubungan langsung dengan produksi barang, seperti biaya administrasi dan pemasaran.
3. Metode Pencatatan
Dalam akuntansi manufaktur, metode akrual sering digunakan untuk memastikan catatan yang lebih detail dan akurat. Metode ini membantu menjaga data inventaris tetap rapi dan memungkinkan pencatatan biaya dan pendapatan saat mereka terjadi, bukan saat kas diterima atau dibayar.
4. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dalam akuntansi manufaktur berfokus pada efisiensi produksi dan penggunaan bahan baku. Ini berbeda dari akuntansi umum yang lebih banyak menilai kinerja dari aspek pendapatan dan pengeluaran belanja. Dalam manufaktur, efisiensi produksi dan pemanfaatan bahan sangat penting untuk menilai kinerja operasional.
5. Akuntansi Persediaan
Akuntansi persediaan di dunia manufaktur sangat lengkap, mencatat setiap langkah dari bahan mentah hingga produk jadi. Pencatatan yang baik ini membantu mengatur persediaan dengan efisien dan memastikan bahwa setiap tahap produksi dicatat dengan benar, sehingga memudahkan dalam pengelolaan dan pengawasan stok.
6. Pengukuran Nilai
Mengukur nilai dalam akuntansi manufaktur lebih rumit dibandingkan dengan akuntansi umum. Ini karena harus menghitung biaya dari pekerjaan yang belum selesai hingga produk jadi. Proses ini melibatkan perhitungan biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang terkandung dalam produk setengah jadi, yang tidak dilakukan dalam akuntansi umum.
7. Akuntansi Work in Process (WIP)
Perbedaan lainnya adalah dalam pencatatan Work in Process (WIP). Di akuntansi manufaktur, WIP mencatat barang dalam proses produksi, memberikan gambaran tentang tahap produksi yang sedang berlangsung. Ini tidak ada dalam akuntansi umum, yang biasanya tidak memerlukan pencatatan detail tentang barang dalam proses.
8. Analisis Varians
Analisis varians sangat penting dalam akuntansi manufaktur. Analisis ini membantu mengidentifikasi perbedaan antara biaya yang telah ditetapkan dengan biaya aktual yang terjadi. Ini penting untuk menemukan area yang memerlukan perbaikan dalam proses produksi, memungkinkan perusahaan untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
Tips Mengelola Keuangan Perusahaan Manufaktur
Bagaimana keuangan diurus itu sangat penting untuk perusahaan manufaktur. Ini adalah beberapa saran yang bisa membantu Anda. Nantinya, ini akan membuat manajemen keuangan jadi lebih baik.
1. Pentingnya Sistem Akuntansi yang Efisien
Memiliki sistem akuntansi yang efisien sangat krusial bagi perusahaan manufaktur. Sistem yang baik membantu mengatasi transaksi yang kompleks dan memastikan bahwa semua transaksi dicatat dengan benar. Dengan software akuntansi terbaik yang terorganisir, transaksi dapat dilacak dengan mudah, memungkinkan identifikasi dan penyelesaian masalah keuangan dengan cepat. Sistem akuntansi yang efektif juga menyediakan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu, yang sangat penting untuk pengambilan keputusan strategis.
2. Latih Tim Akuntansi Anda
Melatih tim akuntansi adalah langkah penting untuk memastikan mereka memahami dan mampu menangani kompleksitas akuntansi di bidang manufaktur. Pelatihan reguler membantu tim akuntansi tetap update dengan praktik terbaik dan perubahan dalam standar akuntansi. Tim yang terlatih dengan baik akan lebih efisien dan tepat dalam mencatat serta menganalisis keuangan, yang pada gilirannya akan meningkatkan akurasi laporan keuangan dan keseluruhan manajemen keuangan perusahaan.
3. Rencanakan Pencatatan Transaksi Rutin
Melakukan pencatatan transaksi secara rutin sangat membantu dalam memantau kesehatan keuangan perusahaan. Dengan pencatatan yang konsisten, manajemen dapat dengan cepat mengidentifikasi dan mengatasi masalah keuangan yang mungkin timbul. Pencatatan rutin juga memastikan bahwa semua transaksi dicatat pada saat terjadi, yang sangat penting untuk akurasi laporan keuangan. Hal ini mempermudah penggunaan sistem akuntansi yang efisien dan membantu menjaga integritas data keuangan.
4. Evaluasi dan Revisi Sistem Akuntansi Secara Berkala
Evaluasi dan revisi sistem akuntansi secara berkala sangat penting untuk menjaga sistem tetap relevan dengan perubahan bisnis atau regulasi. Bisnis manufaktur sering mengalami perubahan dalam proses produksi, teknologi, dan peraturan yang mengatur industri. Dengan melakukan evaluasi berkala, perusahaan dapat memastikan bahwa sistem akuntansinya tetap sesuai dengan kebutuhan bisnis saat ini. Revisi yang tepat waktu dapat meningkatkan efisiensi sistem akuntansi dan memastikan bahwa manajemen keuangan selalu dilakukan dengan cara yang paling efektif.
Kelola Keuangan Industri Manufaktur Anda dengan TOTAL
Akuntansi manufaktur sangat penting dalam bisnis karena membantu mencatat transaksi, mengelola persediaan, dan menghitung biaya produksi, yang semuanya memperbaiki manajemen biaya dan pendapatan. Selain itu, proses akuntansi pada perusahaan manufaktur tidak hanya membantu dalam pengelolaan biaya tetapi juga memberikan dasar untuk pengambilan keputusan yang lebih baik, menjadi kunci untuk keberhasilan jangka panjang industri manufaktur.
Salah satu sistem yang dapat membantu pengelolaan akutansi keuangan perusahaan manufaktur adalah software akuntansi Total. Dengan menggunakan software akuntansi seperti Software Akuntansi Total, pencatatan menjadi lebih terorganisir dan efisien, memungkinkan pengelolaan keuangan yang lebih baik. Coba demo gratisnya sekarang!