Distribusi adalah proses menyalurkan barang dan jasa yang produsen hasilkan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tujuan utama dari distribusi adalah memastikan kelangsungan kegiatan produksi dan memastikan penerimaan produk dengan baik oleh konsumen. Karena penyaluran barang lama, untuk mempercepatnya, maka adanya sistem distribusi untuk mempermudah distribusi.
Aktivitas pendistribusian menjadi hal yang penting dalam berbisnis karena masuk ke dalam aspek pemasaran. Sistem distribusi akan membantu memperlancar dan mempermudah penyampaian produk hingga ke konsumen akhir. Software Trading and Distribution memungkinkan perusahaan untuk memberikan produk sesuai dengan keperluan pelanggan baik dari segi jenis, jumlah, harga, tempat, dan kualitas produk.
Daftar Isi
Definisi Sistem Distribusi
Distributor adalah pelaku dalam proses pendistribusian yang terdiri dari dua aspek yaitu fisik dan non fisik. Aspek fisik menyangkut lokasi distribusi produk, sementara aspek non fisik berkaitan dengan pengetahuan produsen atau penjual tentang kebutuhan konsumen serta pengetahuan konsumen tentang penjualan produk yang oleh perusahaan.
Sistem distribusi adalah cara yang digunakan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Tujuannya adalah agar hasil produksi sampai kepada konsumen dengan lancar dengan memperhatikan kondisi produsen dan sarana yang tersedia dalam masyarakat.
Jenis Sistem Distribusi
Perusahaan akan melibatkan banyak saluran distribusi, baik yang pembentukannya oleh perusahaan sendiri maupun menggunakan jasa dari perusahaan distributor. Dalam aktivitas distribusi, perusahaan bisa menggunakan beberapa sistem berikut:
1. Sistem distribusi langsung
Distribusi langsung adalah kegiatan distribusi yang melakukannya langsung kepada konsumen oleh produsen tanpa melalui perantara atau pihak ketiga. Implementasi distribusi ini oleh pengusaha kecil dan UMKM. Namun, tidak jarang perusahaan besar juga masih menerapkan sistem ini.
2. Sistem distribusi semi langsung
Sistem distribusi ini menyalurkan barang hasil produksi dari produsen ke konsumen melalui badan perantara atau toko milik produsen itu sendiri. Biasanya distribusi ini menggunakan tenaga agen yang ahli di bidang tertentu karena barang-barang yang didistribusikan juga membutuhkan penangan tertentu.
3. Sistem distribusi tidak langsung
Berbeda dengan distribusi langsung, distribusi ini menyalurkan hasil produksinya baik berupa barang atau jasa kepada konsumen dengan menggunakan perantara. Contohnya adalah petani yang menjual hasil taninya kepada Koperasi Unit Desa atau KUD yang membelinya dengan harga dasar sesuai harga pasar agar petani terlindung dari praktik tengkulak.
Fungsi Distribusi
Badan usaha atau perorangan melakukan fungsi distribusi dari pengumpulan barang dengan membeli dari produsen untuk menyalurkannya ke konsumen. Maka fungsi distribusi adalah:
- Fungsi pertukaran atau pemasaran atau jual beli barang dan jasa yang meliputi proses pembelian, penjualan, dan pengambilan risiko.
- Fungsi penyediaan fisik yaitu fungsi yang berkaitan dengan menyediakan barang dagang dalam jumlah yang tepat mencakup masalah pengumpulan, penyimpanan, pemilahan, dan pengangkutan.
- Fungsi penunjang adalah fungsi yang berkaitan dengan upaya memberikan fasilitas kepada fungsi-fungsi lain agar kegiatan distribusi dapat berjalan lancar. Fungsi ini meliputi pelayanan, pembelanjaan, penyebaran informasi, dan koordinasi.
Faktor yang Mempengaruhi Distribusi
Perusahaan dapat memilih menggunakan jenis distribusi apa untuk memasarkan produk dan jasa mereka. Namun dalam kegiatan distribusi, perusahaan harus mempertimbangkan banyak hal terkait besarnya anggaran yang ada dan perkiraan omzet yang akan diperoleh perusahaan. Selain itu, beberapa faktor lain yang mempengaruhi distribusi perusahaan yaitu:
1. Faktor barang
Pilihan sistem distribusi yang akan digunakan oleh sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh produk atau barang yang dihasilkannya. Perusahaan harus memahami semua aspek produknya, seperti nilai unit, ukuran, dan beratnya.
2. Faktor pasar
Faktor pasar mendapatkan pengaruh dari pola pembelian konsumen. Misalnya jumlah konsumen, letak geografis, jumlah pesanan, dan kebiasaan dalam pembelian. Perusahaan wajib melakukan riset dengan kondisi pasar. Contohnya adalah kondisi geografis yang lebih kecil jumlah konsumen yang terbatas, perusahaan bisa menggunakan sistem distribusi langsung.
3. Faktor perusahaan
Pada faktor ini pertimbangannya adalah sumber dana, pengalaman, kemampuan manajemen, pengawasan, dan pemberian pelayanan. Perusahaan tidak serta merta harus menggunakan sistem distribusi tertentu tanpa mempertimbangkan adanya kepemilikan dana.
4. Faktor pembelian
Kebiasaan dalam pembelian oleh konsumen terdapat beberapa tipe seperti pembelian secara offline atau melalui platform digital. Pelanggan akan bebas melihat pilihan produk sejenis dengan berbagai varian harga dan kemudahan proses pengiriman.
Kesimpulan
Sistem distribusi adalah suatu cara yang tujuannya untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Distributor sebagai pelaku distribusi tentunya akan memilih menggunakan cara yang paling tepat dan efisien dengan target pasar dan jangkauan konsumen.
Sebagai salah satu bagian dalam pemasaran produk, baik barang atau jasa perusahaan dapat memanfaatkan software trading and distribution yang akan mengotomatiskan pemantauan barang keluar hingga sampai konsumen secara real time.
Rekomendasi aplikasi dari kami adalah Software Trading and Distribution dari Total ERP. Seluruh aktivitas pengadaan telah terintegrasi dalam satu sistem seperti pemilihan vendor, terbaik pemesanan/pembelian barang (RFQ, PR, PO), pelacakan barang, ringkasan tagihan hingga laporan pengadaan yang terus update sehingga mendaotkan informasi pengadaan yang lengkap dan akurat. Segera jadwalkan demo gratis disini!