Enterprise Resource Planning atau ERP adalah sistem manajemen bisnis yang beragam, dengan tiga jenis utamanya, yaitu cloud ERP, ERP on premise, dan ERP hybrid.
Dalam artikel ini akan membahas salah satu dari ketiga jenis tersebut, yaitu ERP on premise, yang merujuk pada implementasi sistem ERP yang dilakukan di lokasi fisik perusahaan, di mana perangkat keras dan perangkat lunaknya diinstal dan dioperasikan secara internal oleh perusahaan itu sendiri.
Ingin mengetahui pembahasan lebih lengkapnya? Simak artikel berikut ini!
Daftar Isi
Apa Itu ERP On Premise?
ERP on premise adalah jenis perangkat lunak Enterprise Resource Planning yang diimplementasikan dan dijalankan di server fisik yang dimiliki oleh perusahaan.
Dalam sistem ini, semua data dan komponen ERP berada di dalam server yang terletak di lokasi perusahaan dan dapat perusahaan akses melalui jaringan internal.
Pengelolaan dan pemeliharaan sistem ERP jenis ini dilakukan oleh tim IT internal perusahaan.
Dalam penggunaan sistemnya, perusahaan perlu menyediakan server yang kuat, sistem operasi, dan software database yang diperlukan.
Maka dari itu, tim IT internal bertanggung jawab dalam mengelola perangkat lunak dan perangkat keras, tetapi perusahaan memiliki kendali penuh terhadap sistem, pembaruan, dan keamanannya, serta bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengelolaan sistem.
Selain itu, sistem ini menyediakan fitur lengkap untuk manajemen bisnis, termasuk keuangan, akuntansi, produksi, persediaan, dan manajemen SDM.
Integrasi yang baik antara modul ERP ini memungkinkan perusahaan meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan proses bisnis mereka.
Apa yang Membedakan ERP On Premise dengan yang Lain?
ERP on premise memiliki perbedaan utama apabila kita bandingkan dengan jenis ERP lainnya.
Salah satu perbedaan terbesarnya adalah bahwa perangkat lunak ini diinstal dan dioperasikan di server fisik perusahaan, sehingga semua data dan sistem ERP berada di dalam server tersebut dan diakses melalui jaringan internal perusahaan.
Dalam hal ini, perusahaan memiliki kendali penuh atas sistem dan data mereka, serta bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengelolaan sistem tersebut.
Selain itu, sistem ini membutuhkan investasi awal yang signifikan dalam infrastruktur IT dan tim internal yang terampil untuk mengelola dan memeliharanya. Di sisi lain, ERP yang berbasis cloud menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih tinggi, dengan data yang tersimpan di cloud dan akses dari mana saja dengan koneksi internet.
ERP on premise juga dapat memiliki fitur dan modul yang lebih khusus sesuai dengan kebutuhan bisnis, tetapi mungkin memerlukan waktu dan biaya lebih besar untuk mengatur dan mengkonfigurasi sistem sesuai dengan kebutuhan bisnis yang spesifik.
Baca juga: Strategi Implementasi ERP untuk Bisnis yang Unggul
Kelebihan ERP On Premise
Perangkat lunak ini memiliki beberapa kelebihan yang perlu perusahaan pertimbangkan dalam memilih solusi ERP yang tepat.
Kelebihan-kelebihan ini dapat memberikan dampak positif pada pengelolaan bisnis dan operasional perusahaan.
Dalam implementasinya, perusahaan dapat memanfaatkan potensi yang sistem ini tawarkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Kebebasan pengendalian penuh
Pada sistem ERP on premise, perusahaan memiliki kebebasan penuh dalam mengendalikan sistem dan data mereka.
Mereka dapat menyesuaikan konfigurasi sistem sesuai kebutuhan, melakukan modifikasi, dan menentukan waktu yang tepat untuk melakukan upgrade.
Dengan demikian, perusahaan tidak terikat oleh kebijakan atau aturan dari penyedia layanan cloud.
Tingkat keamanan data yang terjamin
Dengan menggunakan sistem ini, keamanan menjadi lebih terjamin karena infrastruktur IT dan data perusahaan tersimpan dan terkelola di dalam lingkungan yang terkendali.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menerapkan kebijakan keamanan yang ketat dan mengontrol akses dengan lebih baik, serta mengelola backup dan pemulihan data secara independen.
Dengan demikian, keamanan data dapat terjamin dalam sistem ini.
Penyesuaian sesuai kebutuhan
Ketika mengimplementasikan sistem ERP ini, perusahaan dapat melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan bisnis mereka.
Mereka dapat mengintegrasikan sistem dengan solusi lain, mengubah antarmuka pengguna, atau menambahkan modul atau fitur baru yang tidak ada dalam sistem standar.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan proses bisnis mereka sesuai keinginan.
Penghematan biaya jangka panjang
Dalam jangka panjang, sistem ERP on premise dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan.
Meskipun biaya awal untuk membeli dan memelihara infrastruktur mungkin tinggi, perusahaan tidak perlu membayar biaya langganan bulanan atau tahunan seperti pada sistem cloud.
Selain itu, perusahaan dapat mengatur biaya sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka, dengan memilih modul-modul yang mereka perlukan dan menghindari pembayaran untuk fitur yang tidak mereka gunakan.
Kekurangan ERP On Premise
Meskipun ERP on premise memiliki keunggulan dalam kendali penuh dan keamanan data, ada beberapa aspek yang perlu Anda pertimbangkan.
Implementasi sistem ini memerlukan investasi awal yang signifikan, dan perusahaan harus memiliki tim IT yang handal.
Selain itu, perawatan dan pemeliharaan rutin juga menjadi faktor penting dalam penggunaan software ERP ini.
Tingginya biaya awal
Implementasi sistem ini mengharuskan perusahaan untuk menghadapi biaya awal yang signifikan.
Ini termasuk pembelian perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur pendukung lainnya.
Selain itu, ada juga biaya tambahan seperti pelatihan, konsultasi, dan pengembangan khusus yang dapat meningkatkan total biaya yang perusahaan keluarkan.
Ketergantungan terhadap departemen IT internal
ERP on premise mengandalkan tim IT internal yang kompeten untuk merancang, mengelola, dan mempertahankan infrastruktur IT serta perangkat lunak yang terkait.
Oleh karena itu, perusahaan perlu membiayai staf IT yang terampil dan berpengalaman untuk mengelola semua aspek teknis tersebut.
Ini berarti adanya ketergantungan terhadap departemen IT internal dan biaya yang harus perusahaan tanggung untuk penggajian dan pemeliharaan tim IT tersebut.
Tuntutan perawatan dan pemeliharaan
Sistem ERP ini mengharuskan perusahaan untuk secara rutin melakukan perawatan dan pemeliharaan, seperti pembaruan perangkat lunak, penanganan bug, dan penerapan patch keamanan.
Jika perusahaan tidak mampu memenuhi persyaratan pemeliharaan ini, sistem ERP dapat menjadi rentan terhadap ancaman keamanan atau masalah sistem.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk secara aktif menjaga dan memperbarui sistem ERP agar tetap aman dan berkinerja optimal.
Keterbatasan dalam aksesibilitas
Keterbatasan aksesibilitas merupakan salah satu kendala dari software satu ini, di mana umumnya hanya dapat diakses melalui jaringan internal perusahaan.
Hal ini dapat membatasi penggunaan bagi individu yang berada di luar jaringan. Contohnya, karyawan yang bekerja dari jarak jauh atau pelanggan yang membutuhkan akses ke informasi bisnis.
Untuk mengatasi keterbatasan ini, perusahaan perlu mempertimbangkan solusi lain seperti penggunaan VPN atau memilih ERP berbasis cloud yang memberikan akses yang lebih fleksibel dan dapat mereka akses secara daring.
Cara Kerja ERP On Premise
Cara kerja sistem ini berawal dari instalasi sistem pada server fisik yang perusahaan miliki. Setelah itu, data dan sistem ERP disimpan secara lokal dan diakses melalui jaringan internal perusahaan.
Penggunaan sistem ini melibatkan tim IT internal perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengelola, memelihara, dan mengatur infrastruktur IT yang terkait.
Mereka akan mengelola pembaruan perangkat lunak, penyelesaian bug, dan patch keamanan yang sistem perlukan.
Tim IT juga akan mengonfigurasi dan menyesuaikan sistem sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan.
Dalam model on-premise, perusahaan memiliki kendali penuh atas sistem dan data mereka sendiri. Karena itu, mereka dapat menyesuaikan dan mengelola ERP sesuai dengan persyaratan dan kebijakan internal.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki kontrol yang lebih besar terhadap penggunaan, keamanan, dan pengembangan sistem ERP mereka.
Kesimpulan
Singkatnya, ERP on premise adalah jenis ERP yang diimplementasikan di server fisik perusahaan dan dioperasikan secara internal.
Dan tentunya dalam memilih solusi ERP yang tepat, perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut serta mengevaluasi kebutuhan dan kebijakan internal mereka.
Salah satu solusinya adalah Total ERP, sebagai perangkat lunak yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Total ERP ini dapat menjadi rekomendasi software ERP yang layak untuk perusahaan yang mempertimbangkan implementasi ERP on premise. Jadwalkan demo gratis software terbaik dari Total ERP disini!